Waspadalah! Terhadap orang yang tidak pernah kita kenal sebelumnya yang tiba-tiba mengaku sebagai teman satu angkatan alumni. Atau ia mengaku sebagai kakak kelas dan bersikap sok akrab dengan kita; sepertinya dia memang benar-benar sudah sangat mengenal diri kita. Ujung-ujungnya ia malah menipu lalu mencuri sepeda motor dan di bawa lari. Kejadian itu menimpa salah seorang gadis di kota Kediri pada hari Senin malam, tanggal 9 Pebruari 2009, sebut saja namanya Melati.
Melati pada hari itu kedatangan seorang lelaki dengan gaya perlente. Ia mengaku dirinya adalah kakak kelasnya waktu kursus komputer di Lembaga Pendidikan Darma Nusa Kediri beberapa tahun yang lalu.
Siang sekitar jam 1, setelah berhasil mendapatkan alamat dan identitas diri Melati, lelaki yang mengaku bernama Reza yang berwajah cukup ganteng ditambah dandanan klimis ini, langsung menemui Melati di tempat kerjanya. Dalam obrolannya Reza secara meyakinkan mengaku bahwa dia kakak kelas satu tingkat di atasnya. Lantas ia menyebutkan teman-teman Melati satu angkatan satu persatu. Dan itu pun benar semua. Ini menambah keyakinan Melati bahwa Reza benar-benar kakak kelasnya di Lembaga Pendidikan Komputer tersebut.
Ditunggui sampai usai jam kerja sekitar jam 4 sore, Reza diajak mampir ke rumah Melati. Di sinilah, di rumah Melati jurus-jurus tipuan semakin meningkat. Dengan gaya bicara yang menarik Reza mengaku kepada Melati dan ibunya bahwa saat ini dia tinggal di Jakarta dan bekerja sebagai Asisten Sutradara di sebuah Pruduction House yang cukup terkenal. Sempat ia menyebutkan juga salah satu garapan sinetron yang ditanganinya yang berjudul : ‘Tarsan Cilik' yang saat ini masih ditayang di stasiun TV swasta.
Begitu kelihatan sudah dipercaya segala omongonnya. Melati lalu diminta menemani nya untuk berkeliling kota Kediri dan nantinya juga akan ditraktir makan-makan. Denga rasa bangga Melati setuju saja dan menyanggupi tawaran itu. Karena tidak mempunyai sepeda motor sendiri Melati pun berusaha mencari pinjaman dan mendapatkannya. Sebelumnya Reza ini masih sempat juga meminjam HP Melati, dengan alasan dia tak membawa HP sendiri karena ia akan dikontak oleh bos dari Jakarta. Lalu kartu HP Melati diganti dengan nomor HP Reza. Lebih jauh demikian cerita Melati kepada penulis.
Setelah diajak makan-makan di Plaza Sri Ratu, itupun ternyata yang membayar makanan adalah Melati sendiri, perjalanan berkeliling-keliling kota Kediri itu dilanjutkan sampai ke arah luar kota menuju Jombang.
Di tengah perjalanan di wilayah kecamatan Pagu Kediri operasi pencurian sepeda motor ini mulai dijalankan. Pada saat itu kurang lebih sudah jam 9 malam. Keadaan sepi dan pas di tengah sawah mendadak motor berhenti seperti mogok. Maka Reza menyuruh Melati turun dulu.
Begitu Melati turun dari sepeda motor Reza langsung tancap gas melaju dengan kencang. Melatipun ditinggalkan sendirian saja di tengah sawah yang sepi. Jauh dari perumahan penduduk dan dalam keadaan bingung. Untung saja masih ada orang yang melintas di jalan itu. Pada akhirnya Melati mendapat pertolongan dan ia dibawa ke Polsek Pagu untuk diminta keterangan lebih lanjut.
Singkat cerita, karena kehendak Tuhan, di wilayah Polsek Plemahan, Reza dengan sepeda motor curiannya mengalami kecelakaan. Akhirnya karena kecelakaan itulah dia tertangkap. Setelah dikonfirmasi dengan Melati di Polsek Pagu bahwa Reza, yang sebenarnya bernama Udin memang benar-benar pelaku pencurian kendaraan motor. Ia kemudian diinterogasi oleh polisi. Dalam pengakuannya ia mengenal semua tentang diri Melati atau korban dari sebuah buku memori Alumni Lembaga Pendidikan Darma Nusa, yang didapatnya dari penjual buku loakan di kota Malang. Dalam pengembangan penyidikan diketahui bahwa komplotan curanmor model baru ini bermarkas di kota Jombang. Sedang gadis Melati ini menurut pengakuan pelakunya adalah korban yang ke-25.
Maka sekali lagi masyarakat diharapkan berhati-hati terhadap orang yang tiba-tiba datang dan mengaku sudah mengenal diri kita. Mengaku sebagai kawan lama padahal kita sama sekali belum mengenalnya.