Sebagian kita pasti pernah ikut arisan dong ya, apalagi ibu-ibu. Karena arisan memang banyak sekali manfaatnya. Selain bisa jadi ajang silaturahmi yang sering berujung ngerumpi, arisan juga bisa jadi alternatif menabung. Atau kalau arisannya berupa barang bisa jadi penyelamat dari tukang kredit.
Sebagian orang enaknya arisan itu kalau menang diawal, tapi abis itu bayarnya malah malas-malasan. Sebagian ada lagi yang lebih suka menang pas diakhir biar terhindar dari godaan syetan. Kalau saya mah lebih senang menang kalau pas butuh duit hehe.
Yang paling penting dalam arisan itu yaa mesti konsisten. Semua anggota harus konsisten agar arisan berjalan dengan lancar sampai tuntas. Harus dilandasi kepercayaan dan bisa dipercaya juga tentunya atau dengan kata lain "amanah". Nggak asik kan kalau pas menang arisan habis itu tuinkkkkk menghilang , dan nggak mau lagi bayar dengan alasan 1, 2, 3 dst.
Kalau arisannya antar ibu-ibu komplek mungkin resiko nya bisa diminimalisir yaa, secara biasanya ada pertemuan tatap muka tiap bulan yang bisa dimanfaatkan untuk memperdalam rasa diantara mereka (apasih*:-)). Tapi bagaimana untuk arisan yang sifatnya online, dimana para pesertanya tidak pernah mengenal satu sama lain? hmmm apa bisa dipercaya???
Saya sendiri punya beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memutuskan untuk ikut arisan online, diantaranya :
1.Tanya Sistem
Sebelum mengikuti arisan biasanya saya akan tanya dulu yang mengadakan arisan bagaimana sistem arisannya, via apa dan bagaimana prosesnya. Sekalian juga nanya bagaimana jika ada peserta yang tidak amanah dan segala hal yang masih saya ragukan. Jika menurut saya masuk akal barulah saya bilang ok.
2. Akun Media Sosial
Arisan yang diadakan secara online biasanya kebanyakan adalah arisan barang. Nah pastinya si penyelenggara punya akun sosmed untuk mempromosikan barang dagangannya yang bisa di bikin arisan. Paling banter punya facebook lah yaa...masak hari gini nggak punya facebook.
Dari sana kita bisa melihat riwayat arisan yang telah dilakukan sebelumnya. Sebagai penyelenggara tentunya juga harus transparan untuk menambah keyakinan orang-orang untuk ikut arisan yang ia kelola. Seperti menampilkan testimoni, menampilkan bukti pengiriman, atau hal lain yang sering diragukan.
3. Banyak Peserta
Setelah memutuskan untuk ikut pastikan anggotanya tidak terlalu banyak. Semakin banyak peserta akan semakin banyak pula peluang masalah seperti keterlambatan pembayaran atau hal lainnya.
4. Besaran Arisan.
Sebaiknya arisan yang diikuti tidak terlalu besar hal ini untuk memperkecil timbulnya niat buruk hehe. Karena kejahatan tentunya bukan dari niat pelaku tapi juga karena ada kesempatan kaaaan. Nah selain itu juga untuk meminimalisir kerugian kalau-kalau sesuatu yang tidak diinginkan terjadi hehe.
Sebenarnya arisan online atau offline tetap aja ada resikonya. Bedanya mungkin cuma dikadarnya saja. Yang penting kita harus jeli dan hati-hati dalam memilih arisan online yang akan kita ikuti. Jangan sampai malah ketipu sama yang ngadain arisan ataupun sama pesertanya.