Cewek panggilan berkedok pemijat yang melayani panggilan ke rumah ternyata telah terorganisir dengan rapi. Baik untuk cewek panggilan yang beriklan di Koran ataupun yang memasang papan di pohon-pohon sepanjang jalan. Mereka siap melayani 24 jam.
Padahal jika kita lihat iklan mereka di Koran, selalu saja memasang tulisan ‘kerja sendiri’. “Itu hanya untuk mengelabuhi pelanggan, karena kalau kerja sendiri kesannya lebih profesional dan tidak banyak aturan-aturannya,” ujar Yanti, mantan cewek panggilan yang kini dirumahkan bos konveksi di kawasan Pesanggrahan Jakarta Selatan.
Menurut Yanti, umumnya nomor telepon yang dipasang di iklan mereka dipegang oleh sang mami (mucikari). “Jadi mami itu yang mengatur jam buking setelah ada pelanggan yang membuking cewek-ceweknya,” urai Yanti. (Baca Juga: Cewek Panggilan 1, Pasang Iklan Pijat di Koran)
Hal yang sama juga dilakukan cewek panggilan berkedok pemijat yang memasang iklan di pohon-pohon sepanjang jalan. “Mereka sama saja. Biasanya mangkal di satu tempat untuk memudahkan pelanggan yang akan menggunakan jasanya,” lanjut Yanti.
Umumnya cewek panggilan berkedok pemijat itu beroperasi 24 jam. Maklum, biasanya pengguna jasa mereka kebanyakan di malam hari.
“Sama kayak wartawan ajak mas, jadi ada sistem piket dan ada jam kerjanya. Jadi setiap saat selalu siap jika ada bukingan,” sambungnya.
Untuk lokasi jangkauannya, biasanya hanya sekitaran tempat dimana mereka biasa ngumpul. “Kalau lokasi mereka di Jakarta Selatan, paling hanya melayani sekitaran Jakarta. Untuk ke Bekasi, Tangerang atau Depok nggak bakalan mau,” imbuh Yanti.
Kendati beroperasi selama 24 jam, namun pemilihan lokasi didasarkan dari segi keamanan. “Jadi kalau ada apa-apa, misalnya tertangkap atau ada masalah lain, koordinasinya mudah,” tutupnya.