Quantcast
Channel: Cyber Crime Stories | Modus Penipuan Online Store - Recent questions and answers
Viewing all articles
Browse latest Browse all 5411

Modus Penipuan Berkedok Sumbangan Untuk Masjid

$
0
0

Anda kerap menemui pria atau wanita dengan penampilan rapi di bus kota meminta sumbangan untuk pembangunan pesantren, masjid, atau untuk anak yatim? Hati-hati kalau hendak menyumbang. Diduga sebagian besar mereka fiktif alias penipu. Mereka hanya orang suruhan yang disuruh seorang koordinator untuk meraup sumbangan masyarakat.

Seperti kasus dua perempuan tua yang ditangkap Sudin Sosial Jaksel pada Minggu (6/4) sore. Ternyata, dua perempuan yang biasa beroperasi di kawasan Blok M, Jaksel dengan modus sumbangan untuk yayasan dan masjid ini melakukan penipuan. Setelah ditangkap dan diperiksa, tak ada yayasan dan masjid yang disebut di dalam surat map yang mereka edarkan.

Semua dokumen dari mulai RT sampai camat dipalsukan. Keduanya, Omih dan Tupiah mengaku merupakan anggota dari Lembaga Kepedulian Masyarakat (LKM) Nurul Anwar, Batu Jajar, Karawang, Jawa Barat. Tapi setelah dicek dan ricek petugas Dinsos Jaksel semua pengakuan mereka bohong, dokumen yang dibawa palsu.

Alhasil keduanya mengaku disuruh seseorang guna mencari sumbangan. Sehari mereka bisa meraup uang Rp 1 juta. Uang itu disetor kepada pria koordinator itu. Kemudian, keduanya digaji Rp 2-3 juta sebulan.

"Proposal itu sebenarnya untuk mengecoh petugas, tapi kami sudah tahu kalau ada yayasan atau lembaga yang ingin mencari sumbangan lintas provinsi harus ada izin dan pengesahan dari gubernur, sementara proposal mereka tidak ada," jelas Kasi Rehabilitasi Sudin Sosial Jakarta Selatan, Miftahul Huda, dalam keterangannya, Senin (7/4/2014) malam.

Berdasarkan pemeriksaan petugas, baik proposal maupun surat tugas seluruhannya palsu. Apabila proposal tersebut benar, uang hasil penghimpunan yang tersalurkan hanya sebesar 10 persen dari nilai yang terkumpul.

"Baik yayasan maupun alamatnya salah semua. Kalau pun benar ada yayasannya, biasanya uang yang masuk ke yayasan paling hanya sebesar 10 persenan, sisanya ya diambil koordinatornya," jelas Miftahul.

http://news.detik.com/read/2014/04/0...gan-di-jakarta

Selasa, 08/04/2014 07:40 WIB
99% Peminta Sumbangan untuk Masjid dan Pesantren di Angkutan Umum Palsu
Rini Friastuti - detikNews
Jakarta - Anda kerap mendapati para peminta sumbangan yang membawa map dan surat-surat untuk pembangunan masjid atau pesantren? Sebagian besar diantara mereka palsu alias fiktif. Sama sekali tak ada masjid atau pesantren yang akan dibangun. Sepenuhnya itu rekayasa oknum untuk mengeruk uang dari masyarakat.

"Berdasarkan pengalaman, mereka 99 persen nggak bener," kata Kasi Rehabilitasi Sudin Sosial Jakarta Selatan, Miftahul Huda, dalam keterangannya, Selasa (8/4/2014).

Miftahul menjelaskan, masyarakat jangan percaya begitu saja dengan mereka yang berlagak meminta sumbangan. Walau mereka berseragam dan membawa berbagai bukti dokumen lengkap.

"Itu yang pakai seragam, kadang biru-biru atau putih, atau hijau, nggak boleh itu. Sekarang juga dokumen bisa dipalsukan, bisa discan," imbuh dia.

Bagi masyarakat yang ingin menyumbang sebenarnya gampang saja. Salurkan ke lembaga resmi yang sudah terjamin mutunya. Mulai dari Bazis DKI, PKPU, Yayasan Peduli Al Azhar, Dompet Dhuafa, dan banyak lagi lainnya.

"Jadi kalau mau menyumbang sebaiknya menyumbang ke yang resmi-resmi saja. Ke lembaga yang diakui," tutup dia.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 5411

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>