Akun FB penipu melalui iklan Facebook palsu lagi-lagi menjerat korbannya. Satu warga Semarang terpaksa kehilangan Rp 9,5 juta karena menjadi korban penipuan belanja online. Karena terpikat dengan iklan FB yang menjual alat elektronik murah, Ariani Nugrahaeni pun nekat mentransfer uang sejumlah Rp 10 juta ke rekening penipu.
Ariani adalah warga Ngaglik Lama, Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah. Ia tertipu saat membeli ponsel palsu lewat Facebook.
Ketika mengajukan laporan keS entra Pelayanan Kepolisian Terpadu Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Semarang, Minggu (1/2/2015) lalu, Ariani memaparkan bahwa peristiwa nahas itu berawal dari iklan salah satu merek handphone di FB.
Saat itu ada akun FB yang menjual hp dengan harga jauh lebih murah dari pasaran. Ariani pun menelepon nomor sang pengiklan.
"Saya bicara di telepon dengan Agus Supriyanto," papar Ariani seperti dikutip sidomi.
Usai segala proses tawar-menawar, Ariani pun mentransfer uang Rp 9,5 juta ke 3 rekening berbeda. Setelah uang ditransfer, Agus pun memintanya menunggu hingga tenggat waktu yang dijanjikan. Tetapi sampai saat ini hp impiannya tak pernah sampai ke rumah.
Ketika menyadari bahwa dirinya jadi korban penipuan jual beli online, Ariani pun lapor polisi. Ini tentunya menjadi pelajaran bagi kita semua untuk berhati-hati ketika berbelanja online. Walaupun harganya murah, ada baiknya bila Anda mengecek sepak terjang sang penjual.
Ariani adalah warga Ngaglik Lama, Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah. Ia tertipu saat membeli ponsel palsu lewat Facebook.
Ketika mengajukan laporan keS entra Pelayanan Kepolisian Terpadu Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Semarang, Minggu (1/2/2015) lalu, Ariani memaparkan bahwa peristiwa nahas itu berawal dari iklan salah satu merek handphone di FB.
Saat itu ada akun FB yang menjual hp dengan harga jauh lebih murah dari pasaran. Ariani pun menelepon nomor sang pengiklan.
"Saya bicara di telepon dengan Agus Supriyanto," papar Ariani seperti dikutip sidomi.
Usai segala proses tawar-menawar, Ariani pun mentransfer uang Rp 9,5 juta ke 3 rekening berbeda. Setelah uang ditransfer, Agus pun memintanya menunggu hingga tenggat waktu yang dijanjikan. Tetapi sampai saat ini hp impiannya tak pernah sampai ke rumah.
Ketika menyadari bahwa dirinya jadi korban penipuan jual beli online, Ariani pun lapor polisi. Ini tentunya menjadi pelajaran bagi kita semua untuk berhati-hati ketika berbelanja online. Walaupun harganya murah, ada baiknya bila Anda mengecek sepak terjang sang penjual.