Masih ingat dengan Susanto, seorang bapak yang hendak menjual ginjalnya Rp 1,2 miliar ke Presiden Joko Widodo pada pertengahan November tahun lalu? Saat itu, Susanto rela menjual organ vitalnya itu untuk keperluan biaya pengobatan anaknya, Adrian, yang menderita sakit hepatitis.
Hari ini, bocah berusia 5 tahun itu berpulang untuk selama-lamanya sekitar pukul 11.00 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Adrian mengembuskan napas terakhirnya setelah berjuang melawan penyakitnya.
"Meninggal tadi pukul 11.00 WIB," kata Susanto kepada Liputan6.com, Selasa (5/1/2016).
Pada saat terakhirnya, kata Susanto, anak semata wayangnya sempat mengalami panas hingga 38,5 derajat Celcius pada Kamis, 31 Desember 2015. Puncaknya, Adrian mengalami muntah darah hari ini, sekitar pukul 10.30 WIB.
"Darahnya banyak banget. Itu benar-benar masuk masa kritis. Karena setelah itu Adrian sudah tidak ada," kata lelaki 28 tahun itu.
Warga Kalapa Cagak RT 01/RW 07, Desa Teluk Lada, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang, Banten, itu mengatakan, ia dan Waskem, istri yang sempat meninggalkannya karena bekerja sebagai TKW, itu tidak bisa berbuat banyak. Keduanya pasrah dengan kondisi anaknya itu. Begitu juga dengan tim dokter yang menangani.
"Dokter sudah maksimal. Paling maksimal melakukan penanganan. Tapi, Tuhan sudah berkehendak seperti ini," ucap Susanto.
Jenazah Adrian rencananya akan langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) di kawasan Pandeglang. Saat ini, Susanto bersama istri dalam perjalanan pulang membawa jenazah buah hati tercinta dengan ambulans.*
Hari ini, bocah berusia 5 tahun itu berpulang untuk selama-lamanya sekitar pukul 11.00 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Adrian mengembuskan napas terakhirnya setelah berjuang melawan penyakitnya.
"Meninggal tadi pukul 11.00 WIB," kata Susanto kepada Liputan6.com, Selasa (5/1/2016).
Pada saat terakhirnya, kata Susanto, anak semata wayangnya sempat mengalami panas hingga 38,5 derajat Celcius pada Kamis, 31 Desember 2015. Puncaknya, Adrian mengalami muntah darah hari ini, sekitar pukul 10.30 WIB.
"Darahnya banyak banget. Itu benar-benar masuk masa kritis. Karena setelah itu Adrian sudah tidak ada," kata lelaki 28 tahun itu.
Warga Kalapa Cagak RT 01/RW 07, Desa Teluk Lada, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang, Banten, itu mengatakan, ia dan Waskem, istri yang sempat meninggalkannya karena bekerja sebagai TKW, itu tidak bisa berbuat banyak. Keduanya pasrah dengan kondisi anaknya itu. Begitu juga dengan tim dokter yang menangani.
"Dokter sudah maksimal. Paling maksimal melakukan penanganan. Tapi, Tuhan sudah berkehendak seperti ini," ucap Susanto.
Jenazah Adrian rencananya akan langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) di kawasan Pandeglang. Saat ini, Susanto bersama istri dalam perjalanan pulang membawa jenazah buah hati tercinta dengan ambulans.*