Penangkapan pengusaha Gunarni Gunawan karena keterlibatan dalam penipuan berbalut investasi yang dioperasikan dengan nama PT Wandermind, kembali mengingatkan betapa bahaya money game (ponzi, arisan berantai dan semacamnya) sungguh mengancam kesejahteraan masyarakat yang diperjuangkan susah payah selama ini.
Seperti diberitakan, Polda Papua menangkap Gunarni Gunawan karena menjalankan skema investasi yang diduga bodong. Wandermind Inc sendiri merupakan perusahaan MLM (katanya) berbasis usaha travel yang beralamat di Los Angeles, Amerika. Namun tidak jelas bagaimana hubungan PT Wandermind dengan Wandermind Inc yang ada di Amerika. Keberadaannya di Indonesia telah menyeret sejumlah kalangan mulai dari mahasiswa, kalangan profesional, sampai anggota DPRD.
Dalam operasinya di Indonesia, PT Wandermind mensyaratkan member baru untuk membeli paket minimal Rp3.750.000 dan dijanjikan bisnis bisa berjualan paket wisata dan tiket pesawat. Belakangan diketahui bahwa bisnis travel tersebut tidaklah nyata. Aktivitas usaha ini hanyalah cari-cari member dan setor-setoran duit. Seorang member jika berhasil mendapatkan 14 investor baru, akan diberi bonus Rp100 juta.
Duit yang masuk dipergunakan untuk membayar bonus member yang telah bergabung sebelumnya. Member/leader yang telah mendapatkan bonus, kemudian lebih besemangat lagi untuk mencari member baru agar mereka bisa mendapat bonus yang lebih besar lagi. Bisa dipastikan, member yang masuk belakangan tidak akan pernah mendapatkan haknya. Karena memang PT Wandermind tidak memiliki usaha untuk memutar uang.
Sebetulnya, tipu-tipu money game dengan baluran bisnis travel sudah banyak. Sebelumnya ada mlm TVI dari Inggris yang juga sempat booming dan mengakibatkan kerugian para membernya di banyak negara termasuk Indonesia. Pimpinan TVI dilaporkan tertangkap di India. Sejumlah mlm dewasa ini juga memasukkan paket wisata/bisnis travel dalam jualannya. Sebut saja QNET.net (dari Malaysia) dengan QVI-nya, Worldventures.com, lalu ada juga Panvoya.com dan Surge365.com yang baru saja diluncurkan di Amerika.
(Baca juga: Aneka Tipuan Ponzi dalam Bisnis Online)
Dalam kasus Wandermind, dilaporkan bahwa pihak Kepolisian telah menyita aset Gunarni Gunawan berupa 3 buah pesawat terbang dan satu unit apartemen di Jakarta. Tidak jelas apakah aset tersebut akan dicairkan untuk mengganti kerugian nasabah. Sejumlah kasus serupa selalu berakhir tak berujung, tanpa kejelasan, dengan kerugian -jelas- di pihak investor. Salah siapa?
Waspada, Kenali Modusnya
Mlm berbasis bisnis travel bisa berujung penipuan bila paket yang ditawarkan jauh lebih mahal dari harga yang seharusnya. Dan biasanya memang jauh lebih mahal, karena kelebihan uang tersebut akan digunakan untuk membayar bonus member sebelumnya. Para member pun hanya sibuk mencari anggota, supaya aliran uang tetap masuk; namun hampir sama sekali tidak menawarkan produk travel. Bisnis bodong ini hanya mengincar uang calon korban, tidak benar-benar menawarkan peluang bisnis yang berpotensi menguntungkan. Bisnis travel hanyalah samaran semata.
Karenanya, masyarakat harus benar-benar mengetahui apa yang dibelinya. Luangkan waktu untuk menghitung, jangan gelap mata karena tawaran yang terlalu manis. Demikian juga, tanyakan apakah ada biaya-biaya tambahan yang mesti dibayarkan nantinya saat memanfaatkan paket liburan atau tiket yang dibeli lewat mlm travel. Jika produk yang ditawarkan sangat mahal, bisa jadi Anda akan terjebak dalam money game, memperjualbelikan sesuatu yang tak wajar dan mengajak orang lain bergabung pula.
Bisnis travel belakangan ini juga marak penipuan yang dibalut dalam seminar berbayar untuk bisnis travel. Memang peserta seminar kemudian diberi akun sendiri dan bisa memulai bisnis travel, minimal berjualan tiket. Namun belakangan kebanyakan mereka baru sadar bahwa bisnis mereka tidak bisa berjalan dengan baik karena tiket yang mereka jual ternyata jauh lebih mahal dibanding tiket yang ditawarkan oleh sejumlah situs travel ternama yang sudah ada.
Ditengah maraknya tawaran bisnis dan investasi, tetaplah ingat bahwa tidak ada cara mudah untuk menggapai sukses. Anda harus bekerja keras untuk mewujudkan mimpi-mimpi dan kesuksesan keuangan. Sebaiknya berhati-hati bila Anda tidak terlalu memahami skema cara bisnisnya. Pastikan Anda membeli suatu usaha dengan harga yang wajar, tetapi memiliki prospek yang baik. Jika Anda memang berniat menjalankan bisnis travel, sebaiknya gunakan skema franchise dari perusahaan travel yang sudah ternama dan memiliki dukungan sistem yang baik.