Penipuan dengan modus penawaran kartu kredit,atau penipuan aply kartu kredit kini marak terjadi,salah satunya seperti penipuan tawaran membuat kartu kredit yang baru saja saya alami.
Sekitar jam 15.00 masuk sebuah nomer telepon GSM 082880500046 yang mengaku dari bank BNI menawarkan untuk pembuatan CC atau yang dikenal dengan kartu kredit dan hebatnya lagi kartu kredit yang ditawarkan cukup mengiurkan yaitu limit maksimal 12.000.000. Bak gaung bersambut; saya yang selama ini membutuhkan CC untuk biaya iklan produck Saya bisa terbantu. Seperti umumnya pembuatan rekening bank Bapak tersebut meminta data saya seputar nama lengkap, tanggal lahir, alamat lengkap, pekerjaan dan status pernikahan, nama Ibu kandung. Awalnya saya memang agak curiga karena si Bapak yang mengaku dari bank BNI ini menelpon dari no GSM atau tidak dari no kantor seperti umumnya marketing asli / yang benar-benar bekerja di bank BNI. Sebelum-sebelumnya saya sering di tawari program dari BNI kebanyakan adalah asuransi dan selama ini nomor telephone yang digunakan adalah nomer telephone kantor resmi BNI dari Jakarta. Dikarenakan sedikit curiga data yang saya berikan saya ubah/ disalahkan untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan.
Setelah data seputar informasi saya berikan si Bapak tersebut menjelaskan bahwa dalam pembuatan kartu kredit untuk jamina keamanan nasabah calon pemilik kartu kredit harus memberikan data sebenar-benarnya dan termasuk meminta no telephone rumah atau kantor / tempat usaha, saya jawab tidak punya hal ini saya lakukan karena nomer telpone rumah merupakan privacy yang tidak ingin saya berikan kepada orang yang tidak mengenal saya. Akan tetapi si Bapak tetap meminta saya untuk memberikan nomer telepon tersebut dan tetap saya tidak mau. Setelah gagal meminta nomer telepone rumah / kantor Saya mulailah dia melancarkan jurus ke dua dengan mengatakan ” Untuk kartu kredit yang kami tawarkan bisa di alihkan ke saudara kandung atau saudara terdekat atau ayah dan Ibu untuk itu kami meminta nomer telephone rumah saudara terdekat , orang tua untuk mengklarifikasi data nya”; baru kali ini ada kartu kredit bisa dialihkan ( mesem mesem sendiri ). Nomer telepone saya berikan akan tetapi nomer telepone tempat kos saya dahulu dan bdijamin penghuni kos yang ada sekarang sudah tidak lagi mengenal identitas saya. Proses telepone berakir si Bapak menjajikan kartu kredit akan di proses selama dua minggu dan akan di kirim oleh kurir ke alamat yang telah saya berikan.
Mekanisme pembuatan Kartu Kredit yang benar
Membuat kartu kredit bukan hal yang gampang hal ini tentunya untuk mencegah kerugian pihak bank yang di sebabkan oleh ulah nakal nasabah pemegang kartu kredit. Proses panjang mulai dari pengecekan jenis usaha calon nasabah, lalu lintas atau debit dan kredit dari rekening yang akan di ajukan juga menjadi faktor terpenting dalam pembuatan kartu kredit. Pada umumnya untuk membuat kartu kredit ada dua jenis yaitu kartu kredit yang tidak menyertakan uang jaminan (deposit uang ) dan yang mendepositkan sejumlah uang, cara kedua ini relatif lebih gampang karena ada uang jaminan yang di gunakan untuk menjamin pemakaian kartu kredit. Uang jaminan yang digunakan tergantung dari besaran limit kartu kredit yang akan di gunakan oleh customer / nasabah. Sementara untuk proses yang pertama ini cukup ribet dan membutuhkan waktu karna harus di survey lansung jenis usahanya.
Penipuan Apa yang terjadi ?
Sekitar 5 tahun yang lalu kakak perempuan saya pernah hampir mengalami penipuan dengan modus seorang mengaku dari sebuah rumah sakit di Jakarta menelepon ke nomer rumah dan mengabarkan bahwa suaminya mengalami kecelakaan parah dan harus segera di operasi, untuk melakukan operasi harus di sediakan uang sejumlah Rp. 50.000.000, untuk meyakinkan kakak saya si penelpon mengetahui identitas pribadi suami kakak saya dari nama lengkap dan tempat tanggal lahir dan dari pengakuan itu cukup meyakinkan kakak Saya. Dalam situasi kepanikan saat itu hampir saja uang ditransfer Kakak saya mencoba menghubungi Saudara yang kebetulan bekerja di Rumah Sakit tersebut dan hasilnya tidak ada pasien atas nama suami kakak saya. Psikologi penipu cukup handal sehingga tidak sempat kaka saya menelpon suaminya padahal waktu itu no HP juga dalam keadaan hidup.
Berkaca dari kejadian yang sempat di alami kakak saya modus penipuan yang akan terjadi dengan modus kartu kredit ini bisa jadi seperti yang dialami kakak saya dengan senjata ampuh yaitu mengetahui identitas orang terdekat kita. Bisa kita yang dijadikan obyek atau saudara dekat kita. Modus yang akan di gunakan mungkin akan sedikit berbeda dan berfariasi akan tetapi polanya sama.
Berhati- hatilah dalam memberikan identitas pribadi kepada orang yang tidak Anda kenal apalagi hanya mengenal dari nomor telepon entah itu mengaku dari Polisi, bank atau institusi resmi lainnya. Jika Anda mengalami kejadian ini pastikan cek dahulu ke Institusi terdekat.
Semoga tulisan ini berguna untuk mencegah penipuan yang selama ini marak terjadi.