Pengalaman Belanja Di Bilna.com.Saya cuma sharing pengalaman saja agar manajemen BILNA lebih mengutamakan kepuasan konsumen.Dan kejadian ini sudah lama dan sudah terselesaikan.Tulisan ini bukan untuk menjatuhkan nama besar serta nama baik BILNA.COM,akan tetapi sebagai pengingat untuk manajemen BILNA agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali.Sekali lagi ini hanya sharing pengalaman belanja di bilna.com
Dan saya berpandangan bahwa bilna saat ini sudah berbeda dari waktu dulu,dan pelayanannya juga semakin baik,dan saya berharap semoga tetap baik,dan bilna.com buat saya sangat recomended sekali.
Cerita pengalaman belanja di bilna.com
Sabarrr…satu kata tersebut sudah seharusnya mungkin saya alami, hihihi karena menunggu sesuatu yang tak lain adalah pesanan kita sendiri tentu membuat sedikit galau. Untungnya barang yang dipesan bukan kebutuhan yang mendesak sehingga ya bisa beli ditoko sebelah deh. Kenapa jadi ikutan nyoba shopping online seperti di blina.com ini? jujur karena terpesona dengan voucher gratis 100K nya yang no minimum alias bebas deh yang penting nilainya Rp.100.000. Kita? tinggal bayar ongkir saja.
Namun jika ingin free ongkirnya ya harus belanja min 200K (Rp.200.000) terlebih dahulu baru ongkir gratis! Nah entah karena ada gratisannya inilah sehingga pemesanan ko lama dan ga ada indikasi apapun sebelumnya. Giliran cek email ada permohonan maaf telat pengiriman karena gudangnya pindah, hadeuuh. Kenapa tidak di warning sedari awal jika akan melakukan perbaikan ya sehingga konsumen tak perlu order terlebih dahulu.
Karena pengalaman pertama niih belanja di bilna.com rasanya jadi aneh, hehehe…mulai dari metode pembayaran via transfer atm lanjut confirm payment (karena ada titipan) eeh sekarang barangnya belum datang jua. Selanjutnya? entahlah…masih berani berbelanja atau tidak? karena kepuasan konsumen tak tergantikan oleh apapun. Jika sudah kecewa biasanya akan pindah kelain hati, kalau ada yang lebih oke kenapa tidak? pengalaman tentu adalah guru yang berharga. Hal yang perlu dicatat, masing-masing konsumen memiliki pengalaman yang berbeda jadi mungkin lagi nasib saya saja yang lagi apes, hehe.