Ancaman Teroris Di Tahun Baru 2016-Kepolisian Republik Indonesia mewaspadai serangan teroris jelang perayaan Hari Natal 25 Desember dan Tahun Baru.
Ancaman Terosr BOM-Mabes Polri menetapkan siaga satu terkait penangkapan teroris di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Siaga satu tersebut ditetapkan menjelang Natal dan Tahun Baru 2016.
Anggota Komisi I DPR Supiadin Ari Saputra menilai penetapan status tersebut tidak sembarangan. Supiadin menilai analisa Polri dan BIN melihat perkembangan ancaman teroris dunia seperti kasus Paris, Perancis. Ia melihat adanya fakta ancaman tersebut masuk ke Indonesia.
“Tentunya dalam menetapkan siaga 1, sudah melalui analisa perkembangan lingkungan strategis. Apalagi kalau BIN bersama POLRI menyatakan itu, saya kira ya itu bukan suatu yang mengada-ada,” ucapnya.
Status siaga satu membuat aparat dapat cepat bertindak bila terjadi suatu kasus serta segera melakukan penanganan.”Kalau siaga kan mereka on call 24 jam pasukannya,” imbuhnya. Dari pengalaman selama ini, polisi telah menjadi sasaran teroris.
Dan justru teroris tidak melulu mengincar warga sipil. Terlepas adanya Hari Natal dan Tahun Baru, sebenarnya intelejen dan Densus Antiteror 88 Polri tetap melakukan deteksi dini secara simultan atas serangan teror tersebut.
Namun, kewaspadaan serangan teror tersebut akan lebih ditingkatkan pada dua hari besar tersebut. Polri, juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai ancaman teror dan dapat berperan dengan peduli lingkungan sekitarnya.
Warga pun diimbau melapor ke polisi setiap ada potensi ancaman teror. Menurut Supiadin, potensi ancaman terjadi saat kegiatan natal dan malam tahun baru sebab pada saat itu terjadi pusat keramaian.“Karena tidak mungkin dia teroris itu mencari sasaran yang sepi, untuk apa,” pungkasnya .