Identitas dan foto pilot serta pramugari lion air yang nyabu-Untuk mengetahui seorang awak pesawat terutama pilot yang sedang mabuk atau baru saja mengkonsumsi sabu-sabu tidak mudah.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso mengatakan, dibutuhkan pemeriksaan tubuh seperti tes urine dan tes darah untuk mengetahui hal itu.
Tapi, selain itu, ada ciri khusus seorang awak pesawat sedang terpengaruh efek sabu yang dikonsumsi, hanya saja dibutuhkan kecermatan dan ketelitian mengamati perilaku si terduga pengguna narkotika.
"Macem-macem. Yang sebenarnya tahu teman-teman dekat melihat kebiasaan. Yang tadi dia ceria berubah pemurung, yang tadi dia terbuka jadi tertutup, yang sensitif jadi tidak sensitif," ujar Budi Waseso.
Namun, menurut Budi, pengamatan itu tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. "Kalau sepintas sulit," ujarnya.
Karena sulitnya memprediksi awak pesawat mengkonsumsi sabu, BNN akhirnya harus memeriksa darah, rambut dan urine pilot dan dua awak kabin pesawat Lion Air yang ditangkap bersama seorang ibu rumah tangga di sebuah apartemen Kota Tangerang Selatan.
Baca juga: Menguak Sosok Ibu Penggugat Ahok Rp100 Miliar
Budi Waseso mengatakan, tes narkoba melalui urine darah dan rambut, dapat mengetahui sudah berapa lama para awak pesawat tersebut mengkonsumsi narkoba. Itu juga akan memberi titik terang apakah para awak pesawat yang diamankan tersebut merupakan korban, atau justru malah pelaku.
"Pemeriksaan itu dapat diketahui sudah berapa lama mereka pakai barang itu, dan nanti kita akan dalami lagi apakah mereka korban, atau pengedar ini masih kita dalami lagi," katanya.
Ketiga awak pesawat Lion Air itu masing-masing berinisial SH (34 tahun) berstatus sebagai pilot, MT (23 tahun) berstatus sebagai pramugara, dan SR (20 tahun) berstatus sebagai pramugari.
Kemudian, satu orang lagi yang diamankan berinisial MN (33) yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga.
Mereka ditangkap di sebuah kamar di unit apartemen di Jalan Marsekal Suryadarma, Kota Tangerang Selatan saat berpesta sabu dan ganja. Saat ini, keempatnya masih diperiksa di kantor BNNP Banten.