Polisi di China menyita 1.180 senjata api ilegal yang diperjualbelikan secara online.
Di China sendiri kepemilikan senjata api oleh warga sipil adalah ilegal, sehingga penjualan senjata api via online di negeri tirai bambu itu cukup menjamur. Pada operasi yang diadakan kepolisian China pada hari Sabtu, 28 November 2015, pihak berwajib berhasil menyita senjata api sebanyak 1.180 dan enam juta butir peluru.
Dilaporkan, operasi ini dibutuhkan waktu selama tujuh bulan untuk menyelidikinya, dan dimulai ketika polisi menemukan paket yang berisi sparepart dari senjata api, yang ditujukan kepada 18 orang, yang ternyata terlibat dalam penjualan senjata api ilegal di China.
18 orang ini menggunakan halaman web dari server yang berasal dari Amerika Serikat (AS), untuk menjual senjata api ilegal mereka.
Menurut salah satu petugas kepolisian, penjualan senjata api ilegal ini semenjak pertama kali dibuat pada tahun 2012, telah mendapatkan keuntungan lebih dari 4 juta Yuan atau sekira Rp8,6 miliar, sebagaimana dilansir dari Xinhua, Minggu (29/11/2015).
Salah satu pelaku mengaku mereka telah menjual senjata api via online semenjak tahun 2012, dengan menyewa server di AS. Para pelaku mempromosikan produk mereka menggunakan iklan-iklan online dan para perantara di beberapa wilayah China.