Penipuan lewat media telepon terjadi lagi,penipuan via telpon ini memakai metode hipnotis sebagai senjatanya.
Kasus modus hipnotis via telpon kali ini menimpa Halimatus warga Kabupaten Bangkalan, Madura. Perempuan berumur 39 tahun ini menjadi korban penipuan dan harus merelakan uang Rp 14.450.000 lenyap dari rekening BNI-nya.
Dia tidak sadar ketika menerima telepon dari penipu tersebut dan mentransfer uang puluhan juta yang ada di rekeningnya ke rekening pelaku penipuan tersebut. Nasib nahas ini berawal ketika Halimatus menemukan amplop coklat di kawasan Jalan Panglima Sudirman (Pecinan). Kemudian korban membuka amplop itu dan di dalamnya berisi surat-surat serta cek dari Bank Danamon senilai Rp 2,8 miliar." Amplop itu milik Tedjo Hadi Laksono asal Samarinda, Kalimantan Timur. Lalu saya mengontak nomor yang ada dalam surat itu. Saat saya telepon tidak diangkat. Keesokan harinya ditelefon balik oleh Tedjo," ujarnya.
Menurut Halimatus, sang penipu ini akan memberikan imbalan uang Rp 100 juta karena telah menemukan surat-surat berharga miliknya yang hilang. Lalu Tedjo menyuruh korban ke ATM untuk mengecek uang imbalan apakah sudah masuk atau belum. "Penipu itu bilang untuk imbalannya akan ditranfer Rp 50 juta terlebih dulu.
Dan sisanya akan dikirim pada hari berikutnya. Sesampai di ATM, saya melakukan aktivitas sesuai petunjuk dari penelefon itu, rupanya setelah dicek malah uang saya yang hilang di ATM sebesar 14.500.000 dan kini hanya tinggal 50 ribu," terang Halimatus saat ditemui di Mapolres Bangkalan, Senin 6 Juli 2015 seperti dilansir okezone.com.
Uang belasan juta rupiah tersebut secara tidak sadar Halimatus transfer ke rekening atas nama Mohammad Susanto pada Sabtu 4 Juli lalu. Kini ia hanya bisa tertunduk lesu atas musibah yang menimpa. Dengan didampingi sang suami, Halimatus mendatangi mapolres setempat untuk membuat laporan. Kami berharap polisi bisa mengusut kasus ini dan bisa menangkap pelakunya sehingga tidak ada lagi warga yang jadi korban," tukas Halimatus.
Maka dari itu,tetap berhati-hatilah dalam menyikapi setiap panggilan dari orang yang tidak kita kenal,dan jangan sampai kita menjadi korban penipuan hipnotis lewat telpon seperti yang dialami oleh Halimatus.