Saya melaporkan telah terjadi penipuan yang menyebabkan kerugian uang diambil oleh si penipu Rp 4,912,345 menggunakan aplikasi e-cash yang ada di ATM Bank Mandiri.
Kronologi:
18 November 2016, Saya mendapat telepon dari +62 877 9634 3493 (17:22) seorang wanita mengaku customer service XL Mega Kuningan Jakarta. 10 detik didengarkan, namun karena kurang percaya saya tutup. Seketika itu juga, sesaat setelah telepon saya tutup, muncul popup message (seperti kalau kita mau beli kuota internet dari HP). Pop up Message tersebut adalah : (PT.Xl817) No Anda mendapat Rp 10,000,000.jt Ambil.. gratis.!! Hub 6287796343493. Popup message kedua " Tolong angkat Terlonnya ya :) XL PopCall *123*5500#6287796343493". Karena aneh, biasanya kalau penipuan lewat sms, ini lewat popup message. Pikiran saya berpendapat ini benar dari Operator XL. Pada telpon kedua, saya tanya kebenaran dan cara mengambil uangnya. Operator XL ini memberi informasi hadiah bisa diambil langsung tapi harus datang ke XL Mega Kuningan Jakarta. Karena saya keberatan (lokasi di bandung), saya minta bisa tidak diambil di XL Center Bandung? Jawabnya tidak bisa, kecuali lewat e-cash.
Di ATM Operator XL berubah dari wanita jadi pria (diketahui bernama Firman). Manipulasi instruksinya dari semula menginput nomor saya (salah transaksi) berubah menjadi 087794944718 (Nomor Firman) dengan alasan membantu registrasi dan instruksi pengetikan angka 004912345 yang ternyata adalah uang saya diambil lalu masuk ke nomor e-cash HP Firman (No.ECash 80087794944718) sebesar Rp 4,912,345 (18:51 No. REF TRX 20161118953782185153).
Sesudahnya saya melapor ke Polsek Rancasari terdekat ATM Borma Cipamokolan Bandung, sayangnya yang piket sedang membantu untuk Polda di pusat Kota Bandung. Surat lapor polisi dibuat besoknya LP/2934/XI/2016/JBR/RESTBS BDG/SEKTOR RANCASARI tanggal 19 November 2016. Pada hari yang sama saya mendatangi XL Center Bandung, bertemu dengan manajer customer service (laki-laki) untuk menanyakan siapa yang sudah menelpon saya dan siapa yang sudah mengambil uang saya. XL Center Bandung menolak memberikan data karena butuh surat dari Polsekta Bandung Jl. Jawa serta harus mengirim lampiran Cc ke kemkominfo. Sesudahnya saya mendatangi Bareskrim Polsekta Bandung. Diinformasikan oleh yang menerima saya dan istri, bapak polisi bilang XL biasanya tidak mau kerja sama untuk investigasi jika hukuman buat si penipu kurang dari 5 tahun. Pendapat polisi tersebut kasus ini paling hukumannya 4 tahun. Dari informasi tersebut, saya sedikit kecewa, sepertinya tidak bisa meneruskan investigasi untuk menangkap Si Penipu yang namanya Firman.
Tanggal 24 November 2016, saya dan istri mendatangi Bank Mandiri Metro Bandung untuk memblokir nomor ecash 087794944718. Nomor surat laporan C-161124-13004-0006398 Tanggal : 24-11-2016 jam 09:19. Kata CS (Irma) nomor ini masih aktif dan pembokiran dilakukan pada hari tersebut. Tanggal 29 November 2016, saya menanyakan ke CS (Irma) dan diinformasikan saldo ecash oleh pelaku diambil bertepatan dengan proses pemblokiran ecash. Secara otomatis, uang saya sulit kembali. Saya meminta data ID KTP dan Alamat pelaku ditolak oleh CS karena dirahasiakan. Pada hari yang sama saya email bank mandiri pusat komplen karena tidak diberikan data ID KTP dan alamat untuk saya bisa melaporkan ke polisi untuk penangkapan si penipu (firman). Balasan dari Mandiri Pusat adalah kerahasiaan data si penipu tetap tidak bisa dibocorkan kepada saya tapi Bank Mandiri mengupayakan melakukan investigasi.
Permintaan saya kepada Polisi Indonesia, mohon dengan sangat si penipu yang namanya Firman yang punya ecash 087794944718 supaya ditangkap oleh polisi dan dipenjarakan. Saya berharap uang saya Rp 4,912,345 itu bisa kembali lagi kepada saya.
Jika si penipu Firman tidak punya rekening bank (sudah di-black list oleh Mandiri/BI), tolong kirim uang saya dikembalikan lewat wesel pos ke nomor saya 087778999984.
Terima Kasih atas perhatiannya,
Salam,
Fahrizal
Kronologi:
18 November 2016, Saya mendapat telepon dari +62 877 9634 3493 (17:22) seorang wanita mengaku customer service XL Mega Kuningan Jakarta. 10 detik didengarkan, namun karena kurang percaya saya tutup. Seketika itu juga, sesaat setelah telepon saya tutup, muncul popup message (seperti kalau kita mau beli kuota internet dari HP). Pop up Message tersebut adalah : (PT.Xl817) No Anda mendapat Rp 10,000,000.jt Ambil.. gratis.!! Hub 6287796343493. Popup message kedua " Tolong angkat Terlonnya ya :) XL PopCall *123*5500#6287796343493". Karena aneh, biasanya kalau penipuan lewat sms, ini lewat popup message. Pikiran saya berpendapat ini benar dari Operator XL. Pada telpon kedua, saya tanya kebenaran dan cara mengambil uangnya. Operator XL ini memberi informasi hadiah bisa diambil langsung tapi harus datang ke XL Mega Kuningan Jakarta. Karena saya keberatan (lokasi di bandung), saya minta bisa tidak diambil di XL Center Bandung? Jawabnya tidak bisa, kecuali lewat e-cash.
Di ATM Operator XL berubah dari wanita jadi pria (diketahui bernama Firman). Manipulasi instruksinya dari semula menginput nomor saya (salah transaksi) berubah menjadi 087794944718 (Nomor Firman) dengan alasan membantu registrasi dan instruksi pengetikan angka 004912345 yang ternyata adalah uang saya diambil lalu masuk ke nomor e-cash HP Firman (No.ECash 80087794944718) sebesar Rp 4,912,345 (18:51 No. REF TRX 20161118953782185153).
Sesudahnya saya melapor ke Polsek Rancasari terdekat ATM Borma Cipamokolan Bandung, sayangnya yang piket sedang membantu untuk Polda di pusat Kota Bandung. Surat lapor polisi dibuat besoknya LP/2934/XI/2016/JBR/RESTBS BDG/SEKTOR RANCASARI tanggal 19 November 2016. Pada hari yang sama saya mendatangi XL Center Bandung, bertemu dengan manajer customer service (laki-laki) untuk menanyakan siapa yang sudah menelpon saya dan siapa yang sudah mengambil uang saya. XL Center Bandung menolak memberikan data karena butuh surat dari Polsekta Bandung Jl. Jawa serta harus mengirim lampiran Cc ke kemkominfo. Sesudahnya saya mendatangi Bareskrim Polsekta Bandung. Diinformasikan oleh yang menerima saya dan istri, bapak polisi bilang XL biasanya tidak mau kerja sama untuk investigasi jika hukuman buat si penipu kurang dari 5 tahun. Pendapat polisi tersebut kasus ini paling hukumannya 4 tahun. Dari informasi tersebut, saya sedikit kecewa, sepertinya tidak bisa meneruskan investigasi untuk menangkap Si Penipu yang namanya Firman.
Tanggal 24 November 2016, saya dan istri mendatangi Bank Mandiri Metro Bandung untuk memblokir nomor ecash 087794944718. Nomor surat laporan C-161124-13004-0006398 Tanggal : 24-11-2016 jam 09:19. Kata CS (Irma) nomor ini masih aktif dan pembokiran dilakukan pada hari tersebut. Tanggal 29 November 2016, saya menanyakan ke CS (Irma) dan diinformasikan saldo ecash oleh pelaku diambil bertepatan dengan proses pemblokiran ecash. Secara otomatis, uang saya sulit kembali. Saya meminta data ID KTP dan Alamat pelaku ditolak oleh CS karena dirahasiakan. Pada hari yang sama saya email bank mandiri pusat komplen karena tidak diberikan data ID KTP dan alamat untuk saya bisa melaporkan ke polisi untuk penangkapan si penipu (firman). Balasan dari Mandiri Pusat adalah kerahasiaan data si penipu tetap tidak bisa dibocorkan kepada saya tapi Bank Mandiri mengupayakan melakukan investigasi.
Permintaan saya kepada Polisi Indonesia, mohon dengan sangat si penipu yang namanya Firman yang punya ecash 087794944718 supaya ditangkap oleh polisi dan dipenjarakan. Saya berharap uang saya Rp 4,912,345 itu bisa kembali lagi kepada saya.
Jika si penipu Firman tidak punya rekening bank (sudah di-black list oleh Mandiri/BI), tolong kirim uang saya dikembalikan lewat wesel pos ke nomor saya 087778999984.
Terima Kasih atas perhatiannya,
Salam,
Fahrizal