Kepolisian Daerah Metro Jaya mencatat berbagai modus penipuan yang dilakukan kelompok orang melalui jaringan telepon. Korbannya pun tidak sedikit dalam kasus ini. Dalam melancarkan aksinya, ujungnya pelaku meminta sejumlah uang untuk ditransfer.
Inilah yang dinamakan modus penipuan lewat telpon.
Kepala Sub Direktorat Cyber Crime, Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Whisnu Hermawan, mengatakan selain modus penipuan mengabarkan anak kecelakaan, ada beberapa lagi modus yang sering dilakukan para penipu tersebut.
"Misalnya penipu menghubungi orang tua jika anaknya terkena kasus narkoba, lalu ada lagi yang mengaku pejabat dan menang undian. Intinya mereka ingin meminta sejumlah uang agar di transfer," ujar Whisnu.
Menurut Whisnu, banyak modus yang menggunakan jaringan telepon, baik itu menghubungi langsung maupun melalui pesan singkat. Namun, kebanyakan korban mudah terpengaruh jika pelaku langsung menghubungi dengan telepon.
Beda lagi dengan modus melalui dunia maya, biasanya penipu menjual barang-barang berharga yang sangat mahal, ketika sejumlah uang sudah ditransfer ke pelaku, berang tersebut tidak sampai.
Lain lagi dengan modus yang sempat terungkap, yakni modus mencari pasangan di laman Facebook yang akhirnya meminta sejumlah uang kepada korban. Khusus untuk modus melalui jaringan website ini, kata Whisnu kebanyakandilakukan oleh warga negara asing.
"Jumlah uang yang diminta tidak sedikit, mereka juga mencari nomor telepon dan alamat email secara acak," katanya. "Pelaku biasanya berkelompok, karena semua pelaku memiliki peran. Ada yang menghubungi korban, ada yang berperan sebagai orang lain untuk meyakinkan dan ada yang bagian menerima uang. Semua sudah terkoordinir dengan baik."
Khusus untuk penipuan melalui undian, pelaku menawarkan barang-barang yang sanagat menarik peminat korban, misalnya uang ratusan juta rupiah, mobil mahal, motor, handphone terbaru, dan masih banyak lagi.
Segera Laporkan
Kepolisian sendiri masih bekerja untuk memberantas jaringan penipu tersebut. Dia juga mengimbau kepada masyarakat jika terkena modus penipuan seperti itu untuk segera dilaporkan kepada pihak kepolisian.
Sebelumnya, Kalsum (38), warga Cimanggis Depok, dihubungi oleh penipu yang mengabarkan jika anaknya mengalami kecelakaan gawat dan dirawat di rumah sakit. Komplotan penipu itu sengaja mengincar orangtua murid yang memiliki anak yang duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
Kalsum, langsung panik setelah mendapat kabar dari pembantunya bahwa putri bungsunya, Sarah, jatuh dari tangga sekolah. Tetapi saat menghubungi pihak sekolah, anaknya tidak mengalami luka sedikit pun.