Teman saya baru-baru ini mengalami penipuan dimana sejumlah uangnya di bank raib berpindah ke rekening sang penipu dalam waktu sekejab. Dia bak terhipnotis oleh ulah sang penipu yang berpura-pura ingin membeli tanah yang diiklankan oleh teman saya ini untuk dijual. Rasa kesalnya itu dia tuliskan di suara pembaca pada koran lokal. Rekan ini bermaksud untuk mengengatkan kepada para pembaca untuk lebih berhati-hati, terutama saat mengiklankan sesuatu seperti tanah, mobil, rumah dll di koran. Berikut surat rekan saya ini ............ Anda yang memasang iklan jual tanah, rumah atau mobil di koran sebaiknya waspada penipuan. Ada modus baru penipuan berkedok berminat membeli tanah atau rumah yang anda iklankan di koran. Modusnya : bermodal nomor HP yang anda cantumkan di iklan, si penipu akan menghubungi lewat SMS. Bunyi SMS seperti ini : Maaf saya AO (disebutkan nama, munkin saja nama bohongan) sudah lihat tanah, saya merasa cocok dan berminat. Namun nomor bapak susah sekali dinubungi. Untuk pertemuan dan kecocokan harga, mohon hubungi ayah saya H,.... (disebutkan nama lengkap) di nomor 081,,,,,,,,,xxx ( no hp disebutkan lengkap ) sebagai penjual tanah, tentu tertarik dan segera menghubungi nomor telepon itu. Dan si HO dengan berpurua pura tidak tahu akan menjawab. Kata-katanya antara lain seperti ini, "...... iya, benar serahkan anak saya melihat lokasi. Kebetulan dia yang mau bangun rumah. Harganya menurut anak saya sekian(disebutkan harga sperti yang tercantum di iklan koran), betul ? " Selanjutnya terjadi tawar menawar. Ciri khas sang PENIPU ini tidak banyak tawar. Sekali dua kali tawar, langsung setuju. Selanjutnya dia minta waktu pelunasan. Dia akan sebutkan swaktu paling lama seminggu. Alasannya masih di luar daerah. Ketika tenggal waktu yang disebutkan disetujui oleh penjual, sang penipu akan berucap, "......alhamdulillah...! " Kedengannya seolah-olah dia benar-benar lega karena penjual memberinya kesempatan pelunasan.Sepertinya ini trik saja untuk meyakinkan calon korbannya, kemudian sang penipu pun segera berinisiatif mengatakan ; Ok untuk mengikat saya transfer dulu Rp,....... (ditulis nominalnya) bagaimana cukup ..... ? " dan meminta anda untuk meng SMS nomor rekening anda segera. tentu penjual akan mengatakan OK, karena sekedar DP toh kalau nggak dilunasi uangnya kan tetap menjadi milik penjual. Namun, beberapa jam kemudian datang SMS dari penipu yang berbunyi, ; " uang panjar sudah terkirim dengan resi nomor 0xxxx hubungi saya sekarang. Ketika dihubungi penjual akan disuruh mengecek transferan uang panjar ke ATM terdekat. Nah, disinilah penjual akan terhipnotis tanpa sadar akan menekan tombol transfer ke penipu,,,,,,dan duitnya bukan bertambah tapi justru terkuras habis oleh sang penipu " Jadi saran saya, jangan pernah percaya dan jangan pernah ikut kalau anda digiring orang tak dikenal menuju mesin ATM. Lebih baik bilang saja, saya akan ke bank untuk mencetak buku tabungan dan melihat transferan uang dari bapak. Biasaanya si penipu dengan berbagai alasan tetap memaksa agar kita mengecek ke ATM... sekali lagi janga ikuti mau mereka . Demikianlah pengalaman rekan saya EST yang saya anggap juga pantas diketahui oleh para pembaca kompasiana ini. Modus ini memang sudah usang tapi masih terus menelan korban, bagi yang belum mengetahui. semoga bermanfaat.
↧