Banyak pencari kerja yang menjadi korban penipuan berkedok lowongan kerja. Umumnya pencari kerja menjadi korban penipuan karena kurang teliti, kurang memiliki wawasan tentang modus penipuan, dan malas bertukar pikiran dengan keluarga, teman atau orang lain.
Pada dasarnya pencari kerja merasa bangga mendapatkan panggilan tes kerja, apalagi panggilan tes kerja dari perusahaan besar. Nah, disinilah letak kesalahan para pencari kerja. Saking bangganya mendapatkan panggilan tes kerja, lupa meneliti apakah panggilan tes kerja tersebut asli atau penipuan, lupa meneliti kejanggalan-kejanggalan yang ada dalam kop surat panggilan tes kerja tersebut.
Sehingga apabila mereka diwajibkan mengkonfirmasi kehadiran via SMS dan wajib memesan tiket dan hotel pada travel yang ditunjuk perusahaan. pencari kerja tidak sedikit pun merasa curiga, padahal hal tersebut merupakan penipuan. Alhasil, begitu pencari kerja mentransfer uang pada rekening yang mengaku pihak travel, pencari kerja sukses tertipu.
Malah ada pencari kerja yang dikuras habis uangnya setelah disuruh ke ATM untuk mendapatkan nomor kode tiket, padahal di ATM, pencari kerja dipandu untuk mentransfer uang pada rekening penipu berkedok lowongan kerja. Uang habis,tiket dan pekerjaan pun tak dapat. Oleh karena itu, disarankan untuk meneliti terlebih dahulu info lowongan kerja apakah info tersebut asli atau penipuan.
Intinya jika anda mendapatkan info lowongan kerja via SMS, BBM dan mewajibkan anda mengkonfirmasi kehadiran via SMS dan mewajibkan anda untuk memesan tiket dan hotel pada travel tertentu, sudah jelas hal tersebut merupakan penipuan.
NB : Sebelum mengirim lamaran, nilai diri anda, apakah anda layak bekerja di perusahaan besar dengan skill yang anda miliki. Jangan terlalu ambisi untuk kerja di perusahaan besar. Sebagian besar korban penipuan berkedok lowongan kerja adalah orang bodoh dan tolol yang tidak dapat menilai kelayakan dirinya bekerja di perusahaan besar. Nafsunya saja yang besar, tapi otaknya kurang isi.