Sebagian besar masyarakat yang menjadi korban penipuan, umumnya memiliki nafsu besar, tapi isi otaknya kurang. Karena sangat bernafsu ingin memiliki barang murah yang dipromosikan online shop, langsung saja transfer duit tanpa memikirkan apakah promo tersebut asli atau penipuan.
Karena sangat bernafsu mendapatkan hadiah mobil, motor,uang dan Blackberry yang diinfokan via SMS, langsung saja menghubungi penipu dan mentransfer uang pada rekening penipu, tanpa sedikit pun berpikir bahwa sms tersebut penipuan atau tidak.
Karena terlalu bernafsu mendapatkan pekerjaan yang diinformasikan via SMS, BBM, iklan baris, website loker, langsung saja main transfer uang pada travel yang ditunjuk penipu, tanpa memikirkan apakah info lowongan kerja tersebut asli atau penipuan.
Karena terlalu nafsu ingin mendapatkan untung yang besar dari investasi yang dipromosikan seseorang/perusahaan, langsung saja ikut investasi, tanpa memikirkan investasi tersebut asli atau bodong.
Karena terlalu bernafsu ingin kaya dari nomor togel, maka langsung saja transfer uang mahar pada seseorang yang mengaku dukun togel, tanpa memikirkan apakah dukun togel tukang tipu atau tidak.
Karena terlalu bernafsu ingin mendapatkan untung dari jualan pulsa, langsung saja transfer uang pada seseorang yang mengaku agen pulsa murah, tanpa memikirkan apakah agen pulsa tersebut asli atau penipuan.
Karena terlalu bernafsu ingin mendapatkan tiket murah yang dipromosikan via SMS, langsung saja transfer uang pada rekening penipu yang mengaku pemilik travel, tanpa memikirkan apakah travel tersebut asli atau penipuan. Intinya kalau nafsu besar, tapi isi kurang, rawan menjadi korban penipuan.
Oleh karena itu jangan terburu nafsu pada sesuatu penawaran, tapi berpikirlah. Itulah guna otak yang diberikan pada manusia.