Tawaran bisnis rumahan saat ini menjadi sangat menarik. Memiliki usaha sendiri dan menghasilkan uang tanpa harus meninggalkan rumah menjadi daya tarik tersendiri. Meskipun demikian Anda tetap harus waspada.
Dengan perkembangan media informasi seperti internet, telepon seluar dan media massa, masyarakat juga menjadi rentan terhadap penipuan dengan iming-iming bisnis rumahan, penghasilan besar dan sukses. Bisnis ini menjanjikan penghasilan besar cukup dengan (katanya) melakukan hal-hal sederhana dari rumah misalnya menyusun amplop, menjawab telepon, mengecek email, mengklik atau mengunjungi website tertentu,…dan aneka aktivitas sederhana lainnya.
Home businessJangan tertipu. Semua ‘pekerjaan’ tersebut hanyalah upaya mereka untuk menggambarkan ‘betapa mudahnya Anda akan menghasilkan uang.’ Dalam situasi ekonomi yang sulit, tawaran ini cukup menggoda. Akan tetapi kebanyakan diantaranya adalah tipuan belaka. Beberapa tipuan bisnis rumahan antara lain:
Kerja Mudah Mendapatkan Uang! Contoh yang disebutkan diatas memang modusnya bervariasi, tetapi ada satu kesamaan. Anda diminta untuk membayar uang muka (biasanya tidak terlalu banyak) untuk bergabung dengan bisnis mereka. Misalnya Anda diminta menyusun dan mengirim amplop, atau mengecek email dan mengirim email. Tahukah Anda bahwa amplop yang Anda kirim atau email yang Anda kirim, juga berisi ajakan bisnis tipuan ini ke lebih banyak orang lagi. Anda telah terlibat dalam bisnis tipuan. Dan aneka modus lainnya, termasuk bisnis online marketing dan MLM palsu.
Memulai Bisnis – Ajakan Partner Bisnis. Anda diminta membayar sejumlah uang untuk pembayaran investasi awal. Mereka menjelaskan bahwa uang tersebut untuk biaya administrasi, biaya pembelian stock produk awal, dll. Beberapa hari kemudian, stock Anda memang datang, tetapi sama sekali tidak dapat dijual alias tidak berkualitas. Tinggallah penyesalan.
Cek Palsu – Mystery Shopper. Iklan tawaran kerja Mystery Shopper bisa ditawarkan kepada Anda melalui internet atau media massa. Anda akan diminta berbelanja seperti biasa atau mencoba layanan jasa suatu perusahaan untuk menilai kinerja supermarket atau perusahaan tertentu. Atas jasa tersebut Anda akan digaji dan dibiayai sepenuhnya. Sepertinya tidak ada resiko. Apalagi beberapa hari kemudian Anda menerima cek dengan nominal besar untuk membiayai ‘operasi’ Anda. Anda diminta mendepositokan cek tersebut ke rekening Anda sendiri. Mereka mengatakan Anda akan menilai kinerja Supermarket A dan perusahaan pengiriman uang (bisa Bank, Kantor Pos, Western Union dll). Anda diminta mengambil sedikit uang Anda untuk berbelanja di Supermarket A. Selanjutnya untuk menguji jasa pengiriman uang, Anda diminta mengirimkan uang yang ada di rekening Anda ke suatu ‘rekening terpercaya.’ Jika Anda mengirimkan uang Anda maka merekalah yang mendapat keuntungan. Disaat yang sama pihak bank akan mengadukan Anda yang berwajib karena cek yang Anda berikan ternyata cek palsu!
Tipuan Piramida (Pyramid Scheme). Tipuan ini memang bisa muncul dalam aneka bentuk, termasuk di dunia online. Salah satunya; Anda ditawari pekerjaan sebagai distributor. Setelah membayar uang pendaftaran (bisa juga biaya pembelian paket produk dll) Anda resmi bergabung sebagai member alias distributor. Pekerjaan Anda cukup mudah yaitu mendistribusikan dan menjual sejumlah produk yang sebetulnya tidak bernilai sama sekali (misalnya pamflet atau software cara cepat untuk kaya, cara mudah mendapatkan uang, cara jitu berbisnis, rahasia sukses bisnis property, dll). Untuk mendapatkan bonus, Anda diminta untuk merekrut distributor lainnya, lalu Anda mulai menawari ‘peluang bisnis’ ini kepada teman dan kerabat. Dengan cepat bisnis ini berkembang, tetapi sebagaimana pengalaman sebelumnya, bisnis ini akan runtuh dengan cepat.
Satu-satunya yang mendapat untung adalah mereka yang memulai bisnis tipuan ini. Baca juga: Tipuan Piramida dan Bisnis Online. Jika Anda tertarik dengan salah satu iklan di atas, maka kemungkinan Anda berpeluang untuk ditipu. Tingkatkan lagi analisa logika Anda.
Keterlibatan tanpa sadar dalam bisnis kejahatan. Para pelaku kejahatan biasanya menggunakan korban tak berdosa untuk memperluas operasi kejatan mereka dan mencuci uang (money laundering) sambil tetap menjaga kerahasiaan operasi mereka. Mereka bisa saja menghubungi Anda dengan menyamar sebagai perusahaan resmi. Mereka meminta Anda untuk mejadi ‘perwakilan bisnis’ mereka. Jika mereka berada di luar negeri, Anda akan menjadi perpanjangan tangan di Indonesia. Mereka mengirim sejumlah besar uang ke rekning Anda. Selanjutnya Anda melakukan pekerjaan rutin seperti mengirim cek, produk dan surat-surat ke calon korban lainnya. Tanpa Anda sadari Anda telah melakukan kejahatan penipuan, termasuk tindak pencucian uang. Tetapi penjahat sebenarnya tidak pernah dapat ditelusuri, Andalah yang menjadi aktor utamanya.
Untuk menghindari tipuan-tipuan ini, Anda sebaiknya:
- Tetap menggunakan logika bahwa tidak ada usaha yang terlalu mudah. Berhati-hatilah terhadap tawaran yang terlalu muluk,
- Jangan membuka, mengklik atau membalas email spam (email dari orang tidak dikenal),
- Berhati-hatilah bila Anda diminta membayar atau mentransfer uang dimuka untuk suatu tawaran bisnis,
- Jangan memberikan semua data pribadi pada calon majikan, survey online atau calon partner bisnis Anda. Pastikan Anda mengenal dengan baik perusahaan tersebut atau orang yang menawarkan bisnis tersebut,
- Jika Anda ditawari suatu produk yang sepertinya sangat menarik, uji diri Anda kembali. apakah produk tersebut benar-benar bermanfaat? Apakah ada bukti orang yang memanfaatkannya? Apakah Anda akan sangfgup menjualnya ke orang lain untuk menjalankan bisnis tersebut?